Belajar adalah proses penting dalam kehidupan setiap individu. Namun, setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka belajar dengan membaca buku, sementara yang lain lebih suka mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Ini adalah apa yang disebut sebagai gaya belajar.
Gaya belajar mengacu pada preferensi individu dalam memperoleh dan mengolah informasi. Dalam pengertian ini, tidak ada satu gaya belajar yang lebih baik daripada yang lain. Setiap orang memiliki kecenderungan yang unik dalam memahami dan mengingat informasi. Dalam mengenali gaya belajar mereka, seseorang dapat meningkatkan efektivitas belajar mereka dan mencapai kesuksesan akademik.
Anak-anak memiliki berbagai gaya belajar yang berbeda, dan pemahaman tentang gaya belajar mereka dapat membantu dalam mendesain pendekatan pembelajaran yang efektif. Berikut adalah beberapa jenis gaya belajar anak yang umum:
1. Gaya belajar Visual.
Anak-anak dengan gaya belajar visual lebih suka menggunakan gambar, grafik, dan diagram untuk memahami informasi. Mereka cenderung lebih baik dalam belajar melalui ilustrasi, peta pikiran, atau papan tulis. Mereka dapat dengan mudah mengingat detail visual dan perincian gambar.
Pembelajar dengan gaya belajar visual dapat mudah dikenali melalui karakteristik berikut ini:
- Mereka cenderung lebih rapi dan teratur.
- Lebih mudah untuk mengingat pembelajaran dari yang dilihat daripada yang didengar.
- Lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan orang lain.
- Cara bicara dengan tempo sedikit cepat.
- Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato.
- Tidak mudah terganggu oleh keramaian.
- Lebih senang menggambar apa pun di kertas.
- Sulit memilih kata-kata meski tahu apa yang ingin dikatakan.
Apabila anak Anda termasuk ke dalam tipe pembelajar visual, maka berikut adalah cara belajar yang tepat untuk anak Anda:
- Sediakan sumber pembelajaran dari video belajar dan gambar menarik.
- Sediakan buku pembelajaran yang tidak hanya berisi tulisan namun juga terdapat ilustrasi.
- Agar lebih fokus ketika belajar dapat sembari melakukan doodling.
- Untuk membuat catatan lebih teratur sediakan spidol warna warni.
- Ajarkan anak membuat mind mapping agar anak lebih mudah belajar.
Sesuai dengan penjelasan di atas, gaya belajar visual memiliki fokus pada penglihatan. Ketika seorang individu dengan gaya belajar visual mempelajari hal baru, maka ia akan perlu untuk melihat sesuatu dengan visual, agar lebih mudah untuk mengerti atau memahami hal baru tersebut.
2. Gaya belajar Auditori.
Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih suka belajar melalui pendengaran dan suara. Mereka cenderung lebih baik dalam memahami informasi melalui penjelasan lisan, diskusi kelompok, atau rekaman audio. Mereka juga dapat dengan mudah mengingat informasi yang didengar.
hal tepenting baginya adalah dapat mendengar pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Salah satu karakteristik yang khas dari tipe auditori adalah paling hapal dan peka terhadap ucapan yang pernah ia dengar. Berikut karakteristik dari anak dengan tipe pembelajar auditori:
- Ketika belajar biasanya akan berbicara pada diri sendiri.
- Lebih mudah untuk mengingat suatu informasi dari apa yang didengarnya.
- Lebih senang untuk mendengarkan.
- Lebih mudah terganggu dengan keramaian.
- Kesulitan untuk mengerjakan tugas yang melibatkan visual.
- Pandai meniru irama suara dan nada.
- Ketika membaca akan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir.
- Senang berbicara dan berdiskusi.
- Anak umumnya kesulitan dalam menuangkan idenya dalam tulisan namun pandai saat bercerita.
- Lebih mudah untuk mengingat nama ketika berkenalan dengan orang baru.
Cara belajar yang tepat:
- Belajar sambil mendengarkan nada yang disenangi.
- Mendengarkan kembali rekaman saat guru mengajar. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya menyediakan lebih banyak video atau audio berisi penjelasan pelajaran dari guru karena anak lebih senang mendengar.
- Menemani anak belajar agar anak bisa berdiskusi langsung.
3. Gaya belajar Kinestetik.
Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik belajar melalui gerakan fisik dan pengalaman langsung. Mereka cenderung lebih baik dalam memahami informasi melalui percobaan praktis, permainan peran, atau aktivitas fisik. Mereka lebih suka belajar sambil bergerak dan terlibat secara fisik dalam proses pembelajaran.
Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih senang belajar apabila melibatkan gerakan. Mereka akan lebih mudah memahami materi jika langsung praktek dibandingkan hanya dari penjelasan guru ataupun membaca buku. Berikut karakteristik pembelajar tipe kinestetik:
- Tipe kinestetik mendapat pengalaman tersendiri ketika menyentuh objek yang dipelajari.
- Senang belajar dengan praktek langsung.
- Saat berkomunikasi lebih banyak menggunakan isyarat tubuh.
- Tidak bisa duduk diam dalam waktu lama.
- Saat membaca menggunakan jari sebagai petunjuk bacaan.
Cara belajar yang tepat adalah dengan mengajak anak untuk segera praktek atau melakukan eksperimen setelah memperoleh materi pembelajaran. Belajar sembari beraktivitas yang melibatkan gerakan seperti berjalan dan menjentikkan jari.
Penting untuk diingat bahwa gaya belajar anak dapat beragam dan kombinasi dari beberapa jenis di atas juga mungkin. Selain itu, anak-anak mungkin memiliki preferensi yang berbeda dalam gaya belajar tergantung pada subjek atau konteks pembelajaran tertentu. Sebagai pendidik atau orang tua, penting untuk memperhatikan dan mengakomodasi gaya belajar anak agar dapat mengoptimalkan proses pembelajaran mereka.
.